Korean Film Festival 2014 (KKF)

yaiyy!! im so excited about this event.

event ini gue kenal tahun lalu, 2013, pas ketika gue lagi menikmati masa-masa jobless. KKF 2013 menyajikan banyak film korea yang worth to watch dan membuka mata gue akan perfilman Korea. gue lupa persisnya nonton berapa banyak tapi yang pasti hampir semuanya heheh.. buat gue film korea itu komplit dan cocok nonton di bioskop karena durasinya puanjang (most of them). Komplit karena pasti ada komedinya, romancenya, touchynya, kekeluargaannya. sarat makna, berbeda dengan kebanyakan film Indonesia yang kita punya. kalau abis nonton film korea biasanya gue berasa FULL.

perbedaan KKF tahun ini dengan tahun lalu yaitu ada 4 film Indonesia yang diputar;
ada 11 Film Korea: Secretly Greatly, Mr.Go, Roaring Currents, Pororo, Snowpiercer, Miss Granny, The Confessions, The Target, A werewolf boy, The Spy, No tears for the Dead.
dan 4 film Indonesia: Sang penari, 5 cm, Habibie & Ainun, 9 Summer 10 Autumn,

yang belum dan akhirnya gue tonton: Sang Penari, Pororo, 5 cm, The Confession, The Target, A werewolg boy, No tears for the dead.

sistem ticketingnya masih agak sama (ALL FREE ADMISSION);
untuk tahun ini, tiket bisa dimabil seminggu sebelum opening di Blitz yang menyelenggarakan. 1 orang max 4 tix (tanpa ketentuan film dan waktu) dan akan ditutup jika sudah habis. beruntungnya, walaupun gue sedang keluar kota, ada seorang teman yang bisa mengantri dan mendapatkan tiket-tiket yang hendak kami tonton.
yang tidak kebagian tix bisa ngantri On The Spot (around 20-30 seats left). tapi baru bisa masuk 10 menit setelah film diputar. in order to save those who have the tix and came late,pft! di 2013, kalau telat walaupun punya tix maka kemungkinan besar seat kosongnya sudah terisi oleh yang waiting list dan free seating.

antrian di tahun ini ga sedahsyat 2013 yang harus antri dua jam sebelumnya. kenapa? karena ada pengambilan tix seminggu sebelumnya. tapi animonya tetap bagus jika melihat dari jumlah yang ngantri untuk waiting list.

KKF ini menurut gue merupakan kerjasama berkelanjutan antara Blitz dan Korea. karena tahun lalu juga diselenggarakan di blitz Pacific Place dan film-film korea yang telah gue tonton juga diputar di Blitz. tahun ini lebih banyak blitz yang menyelenggarakan KFF. sayang, untuk tahun ini gue ga dapat tix openingnya 😦

di show jam 19.00 biasanya 10 menit sebelum mulai ada Kuis yang berhadiah Pin atau Kaos. gue sendiri kebagian Pin 🙂 oia, selama KKF sebaiknya tetap simpan dan bawa tix kamu.

OKe, sekarang mari kita bahas Filmnya! 😉

Sang Penari (drama romantis)
diadaptasi dari novel trilogi berjudul Ronggeng Dukuh Paruk. walaupun agak lupa dengan isi novel bagus tersebut, tapi memang suatu keputusan yang tepatnya mengangkatnya ke layar lebar.
berkisah tentang Srintil, seorang perempuan ndeso, yang bercita-cita menjadi seorang ronggeng karena suka njoged. walaupun pacarnya (Rasus) menolak ide tersebut karena seorang ronggeng punya ritual untuk tidur dengan para lelaki setiap habis manggung. walaupun begitu, ronggeng dianggap sebuat status yang baik karena para istri pun berlomba membuat suami mereka tidur dengan si ronggeng dengan harapan hubungan seks mereka bisa meningkat dsb.
dengan latar di zaman-zaman awal-awal kemerdekaan, suasana pedesaan dan bahasa jawa yang kental film ini berhasil memikat penonton. menurut gue ini salah satu film terbaik Indonesia. Prisia Nasution dan Oka Antara jelas tidak main-main dalam berakting.
yang agak ganjel, kenapa mereka menggunakan panggilan “Kang”.

sebelum pemutaran film, kami diberikan free flow makanan dan minuman dari Tous le jours, nyaamm!!!

Pororo
karena film kartun anak-anak, jadi banyak bocil yang nonton.
film ini mengajarkan tentang mengejar impian. yang cukup mengganjal adalah tokoh antagonis “beruang Coklat” yang dibiarkan melakukan kejahatan dan kecurangan tapi dibiarkan masuk ke sistem dan ditakuti oleh orang-orang baik disekitarnya.
padahal ketiak kamu tau ornag tersebut tidak layak, ya maka jangan diberi toleransi sama sekali. sebab kamu tau nantinya keputusan kamu bisa mencelakai masyarakat umum.

5 cm (drama petualangan)
diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama. walaupun agak lupa dengan isi novelnya (yang seingat saya lebih menekankan pada goals) menurut saya film ini layak dibilang bagus. buat para pendaki gunung atau calon pendaki, ini bisa jadi gambaran umum dan sekilas tentang lika-liku pendakian. dan buat yang belom, ga minat atau ga berani mendaki INI lumayan banget ngasih visualisasi tentang THE FAMOUS BROMO!
film ini agak dicibir karena seakan-akan mendaki gunung itu mudah, tidak perlu persiapan maksimal, minim rules, minim bahaya, dsb. memang ada beberapa kekurang-tepatan, tapi ini tidak mengubah opini gue tentang 5cm.
ini juga menjawab kenapa junot-pevita dan sumargo-saykoji main bareng di masa yang akan datang.

the confession (dark drama, kusut!)
menurutku, walau agak gelap ini film yang paling bagus selama nonton KFF (yg adaptasi novel diabaikan).
kisah persahabatan tiga orang pria ini berakhir tragis karena niat membantu tapi dengan cara yang salah.
kebodohan serta lack of communicationnya jadi sesuatu yang menyebalkan buat gue. anyway, masih bisa jalan dan berpose setelah ditusuk2 itu menurut gue EPIC abis! ahahha

the target
diadaptasi dari film “point blank”. banyak dapat penghargaan dan dianggap lebih bagus dari versi aslinya.
i simply love it 🙂

a werewolf boy (drama remaja percintaan)
hahaha.. mungkin pada mikir mirip twilight atau GGS (ganteng-ganteng kok serigala). ya pokoknya mereka semcam jatuh-cinta trus sialnya si boy nungguin dan si girl move on. malesin dehh.. dan yang antagonis nyebelinnya maksimal, untung ga nonton berbayar :p

no tears for the dead

bercerita tentang pembunuh bayaran yang tobat karena ga sengaja ngebunuh anak kecil. filmnya sih seru, cuma tokoh protagonis ceweknya nyusahin dan ndablek banget. jadi gregetan kesel gitu. hih.

—-

nah itu review gue tentang KFF 2014 dan film-film yang gue tonton disini. sampai ketemu tahun depan!! 🙂


Leave a comment